Pengaruh Islam dalam Wushu dan Kungfu
Sabtu, 8 Mei 2010
Wang Zi Ping
Wushu berasal dari kata Wu berarti ilmu perang dan Shu bermakna seni. Sumbangan peradaban Islam dalam Wushu mulai terjadi di era kekuasaan Dinasti Yuan. Ketika itu, umat Islam memiliki pengaruh yang besar dalam pemerintahan. Pengaruh itu kian menguat ketika Dinasti Ming didirikan Kaisar Zhu Yuanzhang, seorang jenderal yang beragama Islam.
Dinasti Ming memiliki enam orang komandan perang Muslim yang gagah. Mereka adalah Chang Yuchun, Hu Dahai, Mu Ying, Lan Yu, Feng Sheng dan Ding Dexing. Semua komandan perang dari Dinasti Ming itu adalah para master Wushu. Mereka banyak memberi pengaruh dalam jurus-jurus Wushu.
Ketika kekuasaan beralih ke Dinasti Qing, para master Wushu yang beragama Islam banyak menemukan dan mengembangkan jurus-jurus dalam Wushu, seperti bajiquan, piguazhang, dan liuhequan. Pusat Wushu Muslim di Cina berada di Kabupaten Cangzhou, Provinsi Hebei. Dari kota itu telah lahir master Wushu Muslim yang sangat termasyhur bernama Wang Zi Ping atau Wu Zhong (1881 M-1973 M).
Selain memberi pengaruh yang besar dalam olahraga Wushu, peneliti Cina bernama Mohammed Khamouch dalam tulisannya berjudul,The Legacy of Muslim Kung Fu Masters, memaparkan warisan Islam dalam seni bela diri yang dikuasai aktor Jet Lee itu. Menurut Khamouch, para master kungfu Muslim telah menanamkan sebuah filosofi penting dalam seni bela diri asal Cina itu.
Filosofi itu berasal dari sebuah hadits Rasulullah Shalallohu ‘alayhi wasalam. Empat belas abad lampau Nabi Muhammad pernah bersabda, “Manusia yang kuat bukanlah orang yang gemar akan perkelahian. Manusia yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika marah.” Hikmah yang dimasukan para kungfu master Muslim itu melahirkan apa yang disebut sebagai “Chi” (energi dalam).
Dengan menguasai Chi, seorang ahli kungfu mampu menjinakkan nafsu dan sifat kebinatangan yang ada dalam dirinya. Selain itu, dengan memiliki Chi, seseorang akan dengan lebih mudah menguasai seni bela diri kungfu. “Para master kungfu Muslim telah berhasil mengharmonisasi bentuk internal maupun eksternal dalam seni bela diri itu,” papar Khamouch.
0 komen:
Catat Ulasan